Divergensi Inflasi Global
- December 19, 2025
- Posted by: Reza Aswin
- Category: Analisa Fundamental
Apa yang terjadi di pasar
Dinamika inflasi global memasuki fase yang semakin kompleks dan terlihat adanya divergensi inflasi secara global. Disatu sisi Jepang masih berada dalam tekanan inflasi diatas target, sedangkan Amerika Serikat justru mencatat penurunan inflasi yang mengejutkan. Inflasi konsumen Jepang turun ke 2,9% YoY pada bulan November dan berada diatas target BOJ selama 44 bulan terakhir. Sedangkan inflasi inti masih tetap di level 3%, ini menandakan tekanan harga belum sepenuhnya mereda. Keadaan ini membuat BOJ akan menaikan suku bunga nya pada hari ini, walaupun ekonomi domestiknya masih terlihat rapuh. Inflasi di Jepang ini berbanding terbalik dengan data CPI AS yang mengejutkan dimana inflasi tahunan turun ke level 2,7%, sementara inflasi inti turun ke level 2,6%, dibandingkan konsesus pasar 3,1% dan 3%. Pasar bereaksi cepat, dimana harga saham melonjak naik, imbal hasil obligasi turun dan ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed meningkat. Namun euphoria ini tidak berlangsung lama setelah adanya kebingungan dari para ekonomi bahwa data yang dihasilkan oleh BLS menggunakan asumsi metodologis yang tidak dijelaskan secara terinci, terutama pada data Owner’s Equuivalent Rent (OER).
Ekspektasi Pasar
Dengan melihat Fenomena yang terjadi saat ini maka diprediksi XAUUSD = Sideways Cenderung Bullish – USDJPY = Sideways Cenderung Bearish – USDCHF = Sideways Cenderung Bearish
Trading Plan :
XAUUSD: BUY
Buy Limit: 4271 – 4306 dengan target 4360 – 4395
Stoploss 4205
Grafik XAUUSD time frame D1
USDJPY: SELL
Sell Limit: 155.81 – 156.31 dengan target 154.50 – 155.06
Stoploss 157.20
Grafik USDJPY time frame D1
USDCHF: SELL
Sell Limit: 0.7964 – 0.7995 dengan target 0.7857 – 0.7911
Stoploss 0.8061
Grafik USDCHF time frame D1
Disclaimer
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan menit bahkan jam, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang. Perhitungkan money management sangat diperlukan sebelum melakukan transaksi mengingat setiap transaksi dalam forex dapat berakibat habisnya dana yang ditransaksikan. Trading pada prinsipnya adalah Risk Management dan bukan Profitabilitas semata.



